TITIK RINDUKU
Oleh Agus Rev
Hembusan angin dingin ini menusuk raga..
Mungkin tak sedingin yang kini dia rasa disana..
Nyanyian gemuruh menderu campur bisu suara..
Menitikan rintik-rintik rindu di dalam dada..
Aku hanya ingin mendengar kabarnya sekali lagi saja..
Mengobati rasa yang tak ku mengerti mengapa..
Hujan ini hadirkan seribu tanya tanpa kata..
Tanpa bisa ku menjawab satu persatu ku simpan dalam hampa..
Basah..
Resah..
Gelisah..
Ragaku sudah tak sekuat waktu bergulir..
Suaraku tak selantang alunan petir..
Mungkin inilah saatnya aku untuk berpikir..
Mau di bawa kemana jejak kerinduan ini mengalir..
Aku tak ingin membiarkan bayangnya memudar tersapu air..
Menguraikan sebuah perasaan yang tak kunjung berakhir..
Lalu ku sapa mendung itu untuk yang pertama dan terakhir..
Kepada sepi aku titipkan keresahan nan getir..
Basah..
Resah..
Lelah..
Dalam buaian tarian hujan yang kelam..
Seonggok asa masih menggenangi jendela kaca yang buram..
Redupkan dinding hati berhiaskan pelangi berwarna hitam..
Membekukanku dalam dingin berjelaga malam..
Tuhan berilah aku waktu untukku merenung sendiri..
Jangan biarkan laraku mengusik kesedihan langit-Mu malam ini..
Karena dalam setiap hembus nafas makhlukMu di bumi..
Selalu terucap kata cinta yang takkan pernah mati..
Basah..
Resah..
.Rebah..