PENANTIAN
Oleh Rahayu
Waktu berjalan dan terus berkumandang
Bagai lantunan nada sopran dalam operah
Gema selaras dalam dawai nada harmonika
Di untaian harpa jiwa kelana dalam penantian
Denting asmara mengusik selaksa kerinduan
Hasrat membara terpendam rasa dalam penantian
Bagai gurun yang sabar menanti siraman air hujan
Memberi hangat pada hati yang gersang
Untaian nada terus mengalun tenang
Semerbak aroma waktu menyapa rindu
Gelisah hati dalam tanya yang tiada pasti
Menyingkap mimpi akan takdir yang mengusik diri
Tanya hati pada selaksa jiwa yang merana
Akan penantian yang seolah tiada akhirnya
Laksana menanti kaktus berbunga indah
Dan menanti kecup mesrah malaikat pencabut nyawa
Rindu dalam penantian yang tiada ujungnya
Tergerus waktu usia bertambah pada raga yang semakin lelah
Berharap kemilau senyum dari para orang tercinta
Tinggalkan kubangan derita tanpa genangan air mata
Penantian yang tiada pasti akan akhirnya
Bagai cendana di tengah terpaan terik matahari yang berkepanjangan
Menberi ukiran luka pada hati yang sabar menanti
Mesrah menyambut kecupan malaikat maut