MEREKA
Oleh Maksum Karmachameleon
Politik, perang tanpa tetesan darah
Ya, setelah kuamati sekian lama
Riuhnya politik di negeriku tak diimbangi oleh kualitasnya
Mereka hanya bersandiwara sibuk
Mulut mereka berbicara untuk dirinya sendiri
Mata mereka digunakan hanya untuk melihat penderitaan kami
Telinga mereka sesekali terbuka, itu pun karena terpaksa
Mereka membual bagai pujangga
Lalu kabur dan lupa membawa janjinya yang tertinggal
Mereka mengatur tapi tak bisa mengatur dirinya sendiri
Mengontrol nafsunya dari amanah
Mereka makmur dan menutup dari kritikan
Mungkin mereka tahu apa masalahnya
Tapi mereka pura-pura tak punya solusinya
Tak ada habisnya menceritakan aib mereka
Karena mungkin mereka hanya bisa membacanya lalu lupa
Tanpa kesadaran mereka
Karena mereka merasa lebih hebat daripada tuhan