SANG WAKTU
Oleh Fadila Nisriina
Mendiami kekosongan hati.
Tercampakkan oleh delusi dunia.
Menangisi kenangan yang tak mungkin kembali.
Tergores sebuah luka akibat kekejaman ilusi.
Aku menunggu Sang Waktu menghampiri.
Ingin ku genggam setiap detik yang berdetak.
Dan bertanya, mengapa Kau merubah kehidupanku?
Mengapa Kau kacaukan kebahagiaanku?
Andai Sang Waktu mengerti,
Bahwa aku ingin Ia menghapuskan mimpi buruk ini,
Menghapuskan kegelisahan dunia yang sedang aku hadapi,
Menghapuskan kesedihan atas kehilangan seseorang yang tak lagi di sisi.
Tetapi, Sang Waktu lebih kuat dari egoku.
Ia takkan mengembalikan, tetapi memulihkan.
Ia takkan menghapuskan, tetapi melukiskan ulang.
Ia tak membuat mimpi buruk, tetapi hanya sedikit menguji iman.
Tatkala Sang Waktu bergegas pergi,
Mengejar mimpi indah dari kehidupanku.
Ia mencoba meyakinkan diriku yang mungkin kurang rasa syukur ini.
Mencoba menjelaskan, bahwa hari penuh tangis bahagia itu akan datang
Untukku yang bersabar, dan selalu bersyukur pada Tuhanku.
Sang Waktu akan menorehkan kisah lagi.
Mengganti kenangan buruk yang hampir membuat hatiku mati.
Sang Waktu akan mempertemukanku dengan mimpi indah.
Dan menggoreskan tinta-tinta bahagia kehidupan di masa depan.