MENTARI
Oleh Dono
Kabut menghiasi pagi minggu cerah ini
Dari jauh tmpak harmoni
Awan yang sedikit sedah membenahkan posisi diri,
Angin yang sedah bergegas dari keranjang tidur .
Panorama asri, desaku wadas tercinta
Dari jendela ku menangkap bahasa bahasa sastra, yang terbang bebas mendekap dgn udara.
Takkan ada hantu diantara panorama ini,
Takkan ada lubang bocor diantara momen iinilah
Akuu
Memahami kahayalanku
Di pagi yang sudah tak buta
Wajahmu berhasil singgah nomer satu
Indahh gelak tawamu, lugu tingkah langkah kakimu dalam barisan cerita hidupmu.
Mungkin kau terlalu indah suci cinta aku harapkan.
Hingga diriku sulit mendekatimu,
Ketika kau datang saat masa masa itu,
Memandang adalah rumus utamaku,
Walau matematika rumus dunia
Tidak bagiku untuk ini.
Memandang bak cahaya bulan yang purnama,
Memberi bantuan cahaya di longkengan rumah warga.
Mungkin bagiku kau anugrah Esa untuk puisi ini.
Lewat coret corat tak bermakna ini, akan sedikit mengerti engkau
Bahwa, Memandangmu adalah rumus utamaku.