MAAF
Oleh Briliana Dwiky Pangestu
Sifatmu kali ini benar-benar memanggang pikiranku
Aku sesak dalam bulir lirih yang telah penuh dipelupuk mataku
Dengan cepat air mata ini melintasi pipi dan mulai jatuh ke bumi
Kau meledak dan aku terserak
Ku punguti sendiri rasa sesal yang tak bertepi
Tanah yang kupijak yang menopangku berdiri ini tahu betapa sedihnya aku
Kau berubah menjadi petir dengan sikapmu
Kalimatmu berubah menjadi belati dan itu menusukku
Daripada sia-sia lebih baik senyum ini ku kubur sendiri
Daripada lengkung yang ku buat setengah mati
Kau patahkan sengan sorot tak peduli
Tapi menyakitimu tidak pernah lahir dalam benakku
Karena waktuku sangat berharga
Sebab kau yang selalu berdiri disetiap detiknya
Sekarang aku ingin berdiri dihadapanmu
Menyeret sendiri kata maafku
Berharap kata maafku ini mempunyai sayap yang kuat untuk menembus dan hinggap dihatimu
Dan air mata ini mempunyai nyanyian tersembunyi untuk hatimu
Semoga kau mendengar dan mengerti arti dari semua itu
Tertanda dari aku yang mengharapkan maaf darimu