CARAKU MENGINGATMU
Oleh Inggil Sasmita
Ruang ini temaram, tanpa lilin yang menyala dan membentuk bayangan.
Sesaat hening, tak ada suara kecuali nafasku sendiri.
Kemana hujan yang biasanya datang dengan gemuruh angin dan petir yang menyambar?
Atau pohon-pohon yang bergesekan menciptakan decit dan lagu saat tengah malam?
Kemarin aku melihat sepasang mata yang menatapku juga sesekali.
Berbicara tentangnya dan menanyakan sedikit tentangku.
Kadang tertawa dan terbuka pada sebuah ruang yang diluar padahal hujan.
Beberapa kali berpindah tempat namun tetap bersama dan bercerita.
Kemudian berganti malam menjadi pagi.
Bersama waktu cuma tinggal sebentar lagi.
Sejengkal langkah semakin kita menjadi jauh.
Ingin sebenar hati menghentikan waktu, memelukmu saja tak usah berpisah.
Berjabat tangan seperti biasa, kemudian melangkah pergi.
Aku melihat sesekali, maksudku sekali lagi.
Aku tertunduk, langkah yang hilang.
Hanya terpikir, bagaimana caramu mengingatku sekarang?