TAKUT
Oleh Aisyah Rianda Gewa
Tentang pena yang bercerita
Kisah yang menjadikan hati serumit ini.
Ada satu jejak yang tak bisa di tinggalkan.
Kembali merupakan keputusan yang salah.
Mendapatkan cahaya terang penerang jiwa.
Tersadar akan hal yang seharusnya menjadi sadar.
Tapi terkadang hati berbisik.
Katanya ia rindu.
Sebagai pemilik aku tak tahu dimana ia memanggil-manggil itu.
Lari ntah ke lorong bahagian mana.
Yang di cari itu mungkinkah tetap selalu tinggal disana?
Karena sejauh apa pun kaki melangkah.
Hati tetaplah sama.
Paham akan kehidupan semu.
Menjadikan hati harus mengalah pada logika.
Harus pensiun merindu purnama.
Karena mungkin disana tempat ia bersarang
Selalu datang sang pengisi hati.
Nama teruntai suci dalam batulan do'a.
Tapi raga takut akan takdir jika bersama.