LUKA
Oleh Agung Wahyu Jatmiko
Jika takdir memaksaku berjalan tertatih.
Aku akan tetap melangkah meskipun merintih.
Bahkan hingga nafas tersisa perih.
Merengkuhmu masih saja terasa pedih.
Pedih yang masih saja tentangmu.
Tentang luka dan pilu atas kepergianmu.
Tentang pengharapanku yang sirna oleh bualanmu.
Dan kebisuanmu sebagai penyempurna siksamu.
Kau masih saja menggoreskan luka.
Meski hadirmu tak lagi terasa.
Pengharapanku, kau lah penyembuh atas segala duka.