BERI AKU KATA
Oleh Miki Rahmat
Angin membisikkan dan membelai
Dengan desah nan lembut
Jangan biarkan dadamu kosong
Lalu runtuh dan menyisakan lubang
Kelak jiwamu rapuh jua
Bersama jasad yang akan dibenam tanah
Tidakkah kau ingin bahagiakannya
Meski kecil namun penuh jutaan rasa
Yang terkuat diantaranya adalah kosong
Yang terlemah diantaranya adalah nafsu
Beri satu titik saja, tapi menegaskan
Ia haus, karena sudah lama gersang
Terlalu banyak bidadari dengan segala keindahannya
Namun tak satu pun pelabuhannya memiliki dermaga
Terlalu banyak yang diukir dengan tinta syahwat
Namun tak satu pun berbalas akan dahaga yang puas
Beri aku apa yang disebut kata
Cacian maki pun tak mengapa
Asalkan menegaskan tak lagi boleh di cinta
Sebab Ia akan lebih mengerti daripada bahasa
Ah... Biarkan ia mencari sendiri
Apabila yang dicari tak lagi sendiri
Biarkan Ia lepas tiada bertuan
Lebih baik rapuh dan hancur daripada tersiksa
Emmm... Hanya segenggam daging
Racun yang memberi nikmat tanpa kering
Ingatlah Ia takkan diam ketika bersua
Semakin mencekam penuh gejolak apabila terjadi
Beri aku kata
Yang membuatnya bahagia atau menderita
Tak mengapa bila harus berakhir kecewa
Apa pun tetap Ia menerima