SENANDUNG JIWA
Oleh The Archer
Selamat Malam, Putri,
Di menit-menit menuju tengah malam ini, segenap kerinduanku telah kembali menggalau di bawah cakrawala yang kelam meski dilingkupi gemawan mendung yang menaburkan hujan gerimis
Terberkahi Restu Alam pada sunyi yang tenang dan memberi Ilham kepada Jiwa untuk merilis kembali Untaian Kalimat Kejujuran Hati kepada Putri
Maafkan laki-laki yang bodoh ini, Putri,
Selalu merindukan Putri yang tidak seharusnya aku rindukan
Juga tetap mencintai Putri, namun Putri sendiri tidak mengharapkan makna kehadiranku
Tolong dimaafkan hati yang mudah patah ini atas segala kelemahannya
Tapi, jangan Putri sertakan dengan bingkai rasa belas kasihan
Waktu demi waktu tak pernah kulewati tanpa renungan
Dirimu, Wahai Putri, selalu terfikirkan
Tak pernah sirnah meski hati ini sudah mencoba
Bagaimana bisa kulupakan, sedangkan hati begitu mendambakanmu, Putri?
Semoga semua apa yang diinginkan Putri dapat terwujud
Dan Putri tetap menjadi Wanita Taat Beragama, Bersahaja, yang Rendah Hati dan tak mudah larut dalam pujian-pujian
Selalu berguna bagi Keluarga dan Masyarakat
Dan semoga Tuhan Menganugrahkan Karir yang Gemilang kepada Putri untuk Masa Depan
Itulah segenggam harapanku untuk Putri
Yang dilantunkan Bibir Hati kepada Tuhan Yang Maha Sempurna
Kala raga hina ini bersimpuh di hadapan-Nya dan saat seluruh anganku terpenuhi bayangan Putri
Disamping mencintai Putri dengan penuh harapan setiap saat
Dalam dekapan kata-kata jiwa yang meringkih di atas permukaan layar ponsel jadul
Putri Malam tahu, hanya dengan tulisan ini aku dapat mengatakan sejujurnya tentang hatiku
Sebab diriku lebih leluasa mengungkapkan apapun yang dikatakan oleh hatiku
Karena bibirku tidak cakap untuk mengatakan sesuatu yang berkesan untuk Putri
Saat Diriku begitu lemah saat berhadapan dengan Putri
Sebelum Takdir berkata lain terhadap Kita
Sesaat Hati yang mengutarakan kejujuran, ku harap dapat merubah keadaan
Selama itu pula Cintaku kepada Putri Malam kan tetap merekah diantara ruang dan waktu yang penuh Rahasia Tuhan
Aku mohon Putri Malam jangan ilfil terhadap tulisan-tulisan ini
Diriku tak bermaksud mengumbar rayuan kepada Putri, apalagi beranggapan diriku memamerkan keahlian
Jiwaku lebih menyukai semua ini disebut dengan 'Senandung Jiwa'
Lantunan Ayat-Ayat Jiwa yang sarat Kerendahan Hati dari Sang Pencipta, --- (melantun dari bibir hati, merasuki perasaan, memecah kepedihan, dan digubah oleh 2 Putra Keheningan; Kerinduan dan Kegelisahan)
Sewajarnya aku mencintai Putri,
Namun buktinya, hatiku melebihi batas kewajaran manusia
Aku terkendali oleh Cinta sendiri; yang kadang menguatkan dan terkadang melemahkan
Cinta yang kini kurasakan terhadap Putri terasa indah mempesona
Hingga tiap kata yang kutulis ikut merasakan Perihnya Hati Yang Mencintai
Makna demi makna seakan menjadi saksi yang setia
Dan Kekuatan Puisiku semakin dalam, kala menterjemahkan cinta terhadap Putri
Putri Malam semakin hari semakin bertambah Manis setiap kali terbayang
Semakin Ayu parasmu kala hati ini berdebar menyebut namamu
Bukannya aku laki-laki tak tahu diri, Wahai Putri
Aku hanya ingin menerangkan tentang Kejujuran Cinta yang sebenarnya
Meski aku bukanlah seorang insan yang sempurna dimata Putri
Begitu dangkalnya pengetahuanku terhadap Cinta
Membuatku terlena memahami tentang Wanita
Memberi Kekuatan Cinta pada Hati ini untuk mengetahui apa itu Cinta Sejati
Saat ini, begitu perih rasa yang kuterka dalam hati
Lirih menyebut nama Putri yang Kurindui
Tak habis terbayang, tak habis termenung dalam angan
Hatiku bertekad menyentuh dasar hati Putri Malam
Putri Malam,..
Apa mungkin aku adalah laki-laki terhina yang pernah mencintai Putri?
Apa mungkin diriku termasuk laki-laki bermuka dua di mata Putri?
Sekian lama aku mencintai Putri dengan terpendam
Sama sekali Mata Hatiku tak dibutakan oleh Cinta
Ia tetap dapat melihat bagaimana Keindahan Putri Malam dari Sudut Pandang Agama
Tiada sedikitpun hawa nafsu menguasai Rasa Cintaku kepada Putri
Laksana tanah yang kering dan penuh retakan
Dan menunggu Musim Hujan membasahinya
Seperti itulah Diriku, Wahai Putri
Akan selalu menanti Putri dengan Cinta yang membara dalam hati
Kubiarkan Perih ini mengajar hati untuk merasakan pedihnya mencintai
Dan aku rela memeluk Kecewa bila itu memang akhirnya
Serta kujadikan Sesal sebagai Guru Yang Termuliakan oleh Cinta Yang Ikhlas
Putri Malam,..
Sungguh, aku sangat takut bila menyakiti hati Putri
Apalagi bila putri sampai membenciku
Mungkin, Putri belum merasakan betapa aku mencintai Putri
Seringkali, hati ini menangis teringat harapan tak sesuai kenyataan
Air mataku tak luput turut mengalir membasahi kedua pipi
Namun aku tetap bersyukur kepada Tuhan atas Cinta yang telah Dia ciptakan ini
Putri Malam,..
Maafkan aku yang terlalu mencintaimu
Aku tak mampu mengendalikan cinta yang tercipta kepadamu
Dirimu begitu Sempurna untuk kucintai
Engkau memang Wanita dengan Kelembutan yang takkan pernah pudar
Surakarta, 2017