SELAMAT MALAM
Oleh Muhammad Fadhil Nurdiansyah
Tulangku terpagut dinginnya alam..
Gemericik air sungai iringi lantunan suara hewan malam..
Bintang gemintang tampak berpijar..
Yang bersama bulan merias langit, pudarkan awan hitam..
Menilik imaji imaji yang berterbangan di fikiran..
Disini aku bersandar dibatu batu sungai..
Sambil mengingat ingat wajahmu yang begitu elok..
Terkadang, bibir ini tak kuasa menahan senyuman..
Tapi saat kusadar, bahwa kau telah tiada..
Hatiku yang rapuh ini, terkoyak koyak kesedihan..
Mataku tak kuasa menahan air mata kerinduanku padamu..
Aku ingat saat kau melambai lambaikan tanganmu..
Aku sungguh ingat saat kau menyebut-namaku saat dipenghujung hidupmu..
Walau dengan menahan sejuta rasa sakit yang menggrogoti dirimu..
Kau masih sempat saja memberiku sepoles senyuman dari bibirmu..
Tapi maaf, aku tak kuasa membalas senyumanmu..
Aku hanya bisa menangis..
Aku hanya bisa mendekap tanganmu yang sudah dingin itu..
Namun, aku percaya jika disana, kau masih menyayangiku..
Dan, percayalah, aku disini merindumu untuk bertemu disana..
Disurga, tempat terakhir kita untuk bersama..