KEPERGIAN SENJA
Oleh Imron Ajm
Batu kerikil terlempar di hamparan laut lepas.
Kerudung hitam, kainya melambai tertiup angin senja.
Tak ada saksi mata, hanya ada kita. Aku dan kamu.
Menikmati senja bersama burung-burung yang terbang beranjak pulang.
Bibir tipis merah milikmu tak terlihat senja itu.
Untuk pertemuan kesekian kali, ini yang pertama kali.
Gaun hitam menutupi semua lekuk tubuhmu, bahkan batang hidung mu.
Karena hari itu, senja bahkan tersipu malu menatap dirimu.
Ombak berdebam menghatam karang.
Mengikis perlahan pepasir pantai, yang tenggelam di tepian.
Dengan lembut, air laut menyentuh ujung kaki ku, kaki kita.
Pekikkan surau terdengar jelas dengan begitu indah, entah darimana asalnya.
Hingga tiba waktunya sang surya tenggelam, menghilang.
Bersamaan dengan kelu di hati, tak sanggupi bibir harus berkata apa.
Senja telah pergi, terusir penjelasan.
Hingga tak akan ada lagi senja kita.
Sampai takdir mengizinkan kita bergenggam tanpa dosa.
Bogor, 30 des 2016. Pukul 09:27