DIA
Oleh Hendrikus Martiraum
Dia
Dia jemari yang tak pernah hilang meski di hempas gelombang.
Langkahnya seringan angin yang mengisi kekosongan jiwa.
Setiap jalan yang di laluinya meninggalkan kenangan yang tak terlupakan.
Yang menjadi penghuni setiap sepi.
Dari ujung Timur kau bawa cinta,
Cinta yg indah laksana bulan yang setia pada malam
Jejakmu selalu terukir di hatiku
Laksana pasir di pantai lostari
Begutulah cinta kita
Yang terus mengalir hingga pengujung dunia