RINDU SEMESTA MASIH MEMIHAK
Oleh Andi Ulfiani Safitri
Sejenak
Sepihak
Lasik
Tanpa petik
Saya seperti sedang meniup paradoks
Asumsi belaka dimasa sebelumnya
Asumsi yang masih dibungkus paradoks
Paradoks belaka dimasa sebelumnya
Seketika kerapuhan menginfeksi sekian banyaknya situasi
Hancur bahkan tertatih aliran air matanya
Hiatus bahkan seringkali menghilang sampai penunggunya pucat pasi
Genggamannya tertinggal, karena masih menutupi air matanya
Katanya rindu itu sesak
Katanya rindu itu harus ditebus
Seperti halnya rasa
Rindu juga sulit ditiadakan
Semesta masih memihak
Kepada rinduku yang dulu
Tepat pada hari ke dua puluh sembilan bulan desember
Ia menjadi orang yang layak menampung rindu-rindu ini
Katanya dia sedang belajar
Katanya dia sedang berubah
Tetapi segalanya seakan berubah
Berbeda dengan orang yang sedang belajar
Namun saya ini masih rindu
Masih dengan genggaman yang sama
Gelang merah hitam yang telah kembali
Semoga ia juga rindu dipakai olehku