BLUR MELEBUR
Oleh Isna Nor Aini
Terima kasih, terima kasih
Pagi tadi kau melukis senyumku terkasih
Aku menerimamu dan merindumu bersuara lirih
Meskipun luka cemburu terasa perih
Titik yang terus berintik
Hatiku terusik berisik
Lepaskan! Aku menolak di tarik
Rasaku terlalu baik
Sama – sama, namun tak serupa
Kau masuk kabut dunia para hawa
Dan aku terjeda di antaranya
Tersadar, mataku tengah berkaca
Sekali lagi, terima kasih
Kau menjelma menjadi kekasih
Rinduku tetap bersuara lirih
Dan tangisku terlalu perih
Pandanganku seketika kabur
Lebih itu rasaku sudah blur melebur