MESIN WAKTU
Oleh Thian Putera
Melangkah menuntun harapan.
Tiga musim berakhir sudah
Entah mengapa semua tersimpan.
Tetap pada tempatnya tak bisa ku pecah.
Dimanakah tempatku singgah?
Sudah lelah aku berpindah.
Mungkin nanti langit pun merah.
Menungguku bercerita indah.
Sebenarnya tak ingin ku menoleh belakang.
Namun pagi tak kunjung tiba
Seharusnya tak ku gali semua yang hilang.
Hanya senyumanku yang aku pinta.
Bersembunyi dalam gelap.
Entah siapa yang bisaku tatap.
Hati ini sudah tercuri harap.
Terbawa kisahnya dalam senyap.
Sebenarnya tak ingin ku melihat wajahmu
Namun senja membawaku kembali
Seharusnya tak lagi ku menyanyi untukmu.
Hanya jejakmu masih tetap mewangi.
Demi hati yang lagi tak terikat.
ku tak mau kau melihat,
Dari dalam hidupmu yang telah hangat.
Namun Jiwa ini selalu ingat
Sampai jumpa mesin waktu.
Hari ini kuganti baru.