HITAM
Oleh Nur Rachman Sidiq
Hitam
Cermin memaksa ku untuk tidur
Ketika muka ku terlihat tanpa cahaya
Walaupun aku bisa terjaga seharian
Namun aku terkubur dalam memelas muka
Aku bercermin di air kopi
Keruh bukan ?
Tapi mata ku lebih menyukainya
Semua tak terlihat
Jadi sudah pasti yang terbanyang hanya nikmatnya
Tak seperti cermin kaca
Yang selalu terbaca
Lalu hitam mulai ku sukai
Hanya nama
Bukan makna
Karna makna sudah ku hapus dengan nikmatnya
Sedangkan cerita
Hanya sisih lain dari kaca
Bukan lagi makna yang harus terlintas dalam nyata