CAHAYA DI ATAS CAHAYA
Oleh Arshya Kyran
Jiwaku ingin menyatu kembali
Dengan Jiwa-Mu yang kucintai
Namun aku harus menanti,
Dalam kelana kefanaan duniawi
Tiada jenuh Engkau menghiburku
Kendati itu sebatas Senyum
Sempurna yang mampu tersimpul
Dan kulihat di ruang relung kalbu
Tuhan,..
Di setiap perjalanan waktu,
Tak lekang kurasakan Ada-Mu
Kala Engkau mendekat dan memeluk tubuhku
Aku memuja-Mu dengan Ilmu-Mu,
Bukan karena mengharap Surga
Ataupun takut kepada Neraka
Sebab, kupahami memang inilah
Sebenarnya arti tujuan Engkau menghidupkanku
Kunikmati Suci Cinta Kasih-Mu dalam kesendirian ini
Dengan Iman, dengan Rasa, juga Suara Agung-Mu
Biarlah rindu ini hidup di dasar hati
Menunggu hingga waktu Takdir-Mu menyapa
Sampai Aku menemui apa itu '' Tuhan '',
Dan apa yang Dia cintai dari sekeping hati ini
Telah ku Sempurnakan Nama-Mu,
Lihatlah begitu indah di lubuk hati
Meskipun lidahku takkan pernah
Bisa sempurna menyebut Nama-Mu,
Dan perpisahan Kita di dunia ini
Tak mampu menghalanginya sama sekali
Suatu saat nanti
Bila Kita menyatu kembali,
Akan kubacakan puisi ini
Di hadapan-Mu Wahai Maha Esa
Dan bila tidak, kan kuserukan
Sajak ini kepada seluruh nabi-nabi utusan-Mu,
Atau kepada Seluruh Malaikat
Yang senantiasa mentaati-Mu di semua penjuru tingkatan langit
Aksara-aksara ini hanyalah
Suara Kerinduanku kepada-Mu
Jiwaku sekarang tak bernama jiwa lagi
Melainkan 'Cahaya Di Atas Cahaya'
Yang bertahta di atas kalimat 'Keabadian Cinta'
Tuhan,..
Aku sangat merindukan-Mu
Maafkan aku yang tak mampu
Sempurna dalam mencintai-Mu