NAPAK TILAS DI BILIK KERINDUAN
Oleh Roby Emerje
Petang itu,
Di tempat biasa kita berbincang
Mentari pagi selalu menghangatkan kerinduan
Melangitkan kenangan,
Dan menerangi harapan usang
Lupakah engkau tentang
Burung-burung yang selalu kita ajak bercerita
Tentang lumba-lumba di laut,
Tentang Anggrek kesayanganmu
Atau tentang asa yang berbalut rasa
Gerimis perlahan turun membasahi atap bilik kuning
Lantainya basah,
Nampak lubang kecil menganga
Namun bilik kuning masih sama seperti dulu
Masih elok dilihat,
Masih rindang,
Ikan-ikan itupun seolah masih ingat siapa tuannya
Sayang mereka tak sehangat dulu
Atapnya teduh namun tak lagi meneduhkan
Rintihan hujan turun menyerbu bilik ini
Menjatuhkan tetes-tetes kenangan
Ditengah dinginnya perpisahan
Bagiku bilik kuning bukan seperti embun
Yang menguap dan menghilang
Saat kutemukan sinar yang lebih terang
Karena tak peduli kemana saja aku mencari,
Hanya pada bilik inilah aku mampu berhenti mencari
Sudikah engkau menerimaku kembali masuk
Untuk kembali menyebut bilik ini,
Rumah kita.