TENTANG RINDU
Oleh Muhammad Ridali
Ketika pena itu tak lagi mengukir sajaknya
Saat itulah kertas putih rindu akan goresan tinta
Air mata adalah nafas
Penat selalu berhembus bagai angin yang merobohkan daun dari tangkainya
Pasir tak lagi berdesir
Ombak malu untuk pulang
Terpaut rindu jauh di seberang jalan
Purnama tak akan jenuh menanggalkan cahaya
Menyinari laba-laba merajut nestapa
Mungkinkah tunas tumbuh di hamparan asa..
Hanya gemercik air yang tahu
Lalu kemana camar mengantarkan rindunya..
Hanya angin yang akan menghapus air matamu
Dengarkan..
Rindu ini ingin berkata..
Yaa..
Itu saja..