SEGELAS KOPI "RINDU"
Oleh Tarmizi Izzy
Sudah kopi yang kesekian,
Senja masih malu saja menampakkan sosoknya.
Kopi ini ku seduh dan terus ku seduh.
Entah kenapa, pikiran semakin jauh saja ke arah lorong kesunyian.
Celoteh kini tak lagi bermakna.
Lalu bagaimana dengan alam?,
Alam masih sibuk saja dengan guyonan palsunya.
Perihal Rindu? Ah sudahlah.,
Rindu ini kusimpan dan kubiarkan begitu saja.
Kelak, akan ku berikan kepada yang memintanya.