WARTA UNTUK HATI
Oleh Dwi Agustina Setyoningsih
Assalaamu ‘alaykum hati..
Kini kau yang gersang jauh dari iman
Masikah ada ruang untuk mengingat Tuhan?
Wahai hati yang memburu keduniawian,
Masihkah ingat akan kematian ?
Wahai jiwa yang mengibaratkan waktu sebagai uang,
Taukah bahwa mati takk bias ditawar?
Wahai mata dan telinga yang sakit dan bermaksiat,
Masihkah iba dengan hatimu yang tersesat?
Wahai kaki dan tangan yang mengerjakan kebatilan,
Taukah bahwa akan tiba ketidakberdayaan?
Dia datang dari penjuru yang tak disangka-sangka
Dia datang diwaktu yang tak diduga-duga
Duh nyawa yang di badan pendosa,
Taukah bahwa akhirnyaa nyawa kan berpisah dari jasatnya?
Bukankah setelah dikatakan, “Bekerja keraslah, seolah hidup selamanya” diikuti
“Beribadahlah yang khusuk, seolah esok pagi kan mati”?
Bukankah Tuhan telah mengingatkan?
Lalu kenapa dunia menjadi incaran?
Wahai hati yang gersang jauh dari iman,
Masihkah ada ruang untuk mengingat Tuhan?
Karena pada akhirnya
Inna Lillahi wa inna ilayhi raji’un
Dan wassalam kehidupan..