TINTA, SECARIK KERTAS DAN SEBERKAS CAHAYA
Oleh Muh. Syakir Fadhli
Aku adalah tinta
Tulisan yang telah lama tertindih debu-debu
Pada usang buku di atas meja tua yang rapuh
Dan kau adalah secarik kertas
Lembaran yang menunggu lama
Di atas papan berpaku
Bersambung lantai kayu
Tak ada yang lebih dirindukan selain hadirnya,
Dan kini kita yang tertimpa duka
Kita hanya menatap jauh pada lampu yang mati
Menangisi kepergian cahaya
Yang pernah dengan bijak menghangatkan kita.