BIAR
Oleh Chasi L.
Tidakkah bisa dibedakan
Antara titik embun dan butiran hujan
Tatkala gerimis dengan lembutnya
Menghabisi pagi yang berasa
Gerimis yang membawa kesakitan
Di tiap-tiap dingin nyawanya
Gerimis yang dengan angkuhnya
Menjadi raja bagi kelemahan
Ia mengurai desis kebohongan
Menusuk ratusan telinga peka
Tahukah engkau wahai gerimis..?
Embun pagi tak menginginkan sanjungan
Ia hanya ingin kau bijak
Tak perlu kau menekan keberadaannya
Bila mata melihatnya sebagai kesejukan, maka biarkan..!
Bila pun dianggap sebagai bawaan nasib, biarkan..!