AYAH
Oleh Maspupah Herdiana
Ayah,
dirimu tak slalu menemaniku,
tak pula slalu bicara padaku.
Tapi, katauhilah,
didikanmu yang membuat aku mau jadi pribadi yang utuh.
Ayah,
dirimu terkadang tak pernah tahu apa mauku,
mengekangku sampai aku marah padamu,
memintaku tuk menuruti maumu tanpa kau jelaskan mengapa.
Tapi, ketauhilah Yah,
itulah yang membuatku menjadi seperti sekarang.
Itu yang membuatku bangga jadi anak ayah.
Ayah,
terlalu singkat rasanya hari kemarin,
dan kini aku telah beranjak dewasa,
namun bagimu aku tetaplah gadis kecil yang manja dan merepotkan.
Ayah,
kau hal terbaik dalam hidupku.
Aku belajar merelakan dan memaafkan darimu,
hingga ingin rasanya aku meminjam hatimu barang sejenak.
Ayah,
ini bagian yang tak mudah,
ketika aku harus berbagi ruang di hatiku untuk laki-laki lain.
Sebab akan tiba waktu di mana aku harus membagi hatiku untukmu, suamiku, dan anak laki-lakiku.
Dan jika waktu itu tiba, kumohon kerelaanmu.
Ayah,
kau mungkin tak membaca tulisan ku ini.
Tapi kuyakin, kasih dan rasaku sampai padamu, Yah.
Aku hanya ingin ayah baik, bahagia dan selalu damai.