SENJA DIUJUNG KOTAKU
Oleh Syaiful Z
Di Kota diantara senja menerpa gedung-gedung megah beralun suara gending.
Berkibar sang saka merah putih menutupi gedung tua Jatayu.
Wewanggian melati membakar sukma menusuk kalbuku
Lalu lantang suara gemuruh ombak pantai slamaran menggingatkan aku pada Lanjar.
Dentuman meriam tragedi 3 Oktober 1945 tempo dulu seakan terjadi lagi
Merinding sukmaku seakan mau sembunyi dibawah kolongan sungai Loji.
Derap tanggis pilu orang- orang lanjut usia seakan berkata dalam kalbu Mengapa kelurahan dialih rupa.
Pikirku melayang melihat gadis – gadis kota berkaraoke riang .
Seakan tiada lagi sendu didalam kotaku ini.
Kesabaranku masih tersisa tetapi apa daya kesabaran para pemuda seakan goyah dan murka Kenapa Logo sebuah Kota kelahiran mereka diganti tanpa semedi dan tapa ngalong di Kesesi
Aku tersenyum melihat ibu-ibu muda menggenakan selendang khas Kotaku
Di tangganya tergengam canting tulis untuk membatik.
Diriku terperanjat para bapak-bapak tua melorot batik walau usia mereka sudah tua.
Redup cahaya melam menyinari ramainya pasar burung sorogenen begitu indah lantunan suara burung prenjak di telingaku.
Tetapi Tanpa kata , tanpa kata kemustahilan hanya bisa berdiri sesaat dimana setiap penguasa meniatkan semua jiwa dan kembali kepada sang Pencipta.
____
Publish : 21/03/2016 14:32:30