YANG TERBUANG
Oleh Andre Lintang
Entah, harus berapa lama pintu itu terbuka
Tak ada ruang singgah sekejap saja
Bagi pintu yang mati
Tertutup rapat
Sedikit celah pun tak kulihat
Aku terbuang!
Jauh dari keramaian pasar
Seperti kisah para kurcaci
Yang tinggal di kedalaman hutan.
Terbuang!
Terbuangkah aku?
Jauh dari keramaiankah aku?
Atau keramaian yang tidak ingin,
dekat tubuhku.
Andai, ada seseorang yang datang
Dengan gayanya tiba bak pahlawan
Menjulurkan tangannya bagai malaikat
Dan dengan lahapnya bibirnya komat-kamit
Mendongengkan sebuah mimpi orang-orang,
yang telah menjadi pohon rindang,
di pekarangannya sendiri.
Masihkah aku akan terbuang,
di balik pintu yang membelenguku ini?
Dan aku tak pernah tahu?
Yang kutahu,
Aku bukanlah peramal waktu
Bukan juga dia, bukan juga mereka
Lalu bukan juga seseorang yang telah menolongku.
Tapi sebab apa hingga aku terbuang?
Yang kutahu, diri ini dibelenggu ketakutan
Keramaian pasar
Suara-suara burung di angkasa raya
Ikan-ikan di kolam penuh lumpur
Suara angin koyak mendatangkan sang hujan
Cahaya mentari disembunyikan malam
Suara gunung muntah
Aku takut!
Takut mendengar kesemuanya itu.
Aku terbuang!
Inikah rasanya menjadi seorang manusia terbuang?!
Di penuhi ketakutan jika berada di keramaian pasar?
Kini, pintu itu masih kupandangi
Setitik cahaya seujung jarum pun masih kulihat.
Ingin rasanya tubuhku mendekat
Adakah dunia yang dapat merubah keterbuanganku?