TERUNTUK AYAH IBU TERCINTA
Oleh Roy Jatong
Untuk Ayah….
Peluhmu adalah cinta dan pengorbanan.
Peluhmu adalah kerinduanmu untuk melihatku duduk di bangku sekolah.
Peluhmu adalah doa untukku.
Senyummu adalah cerita bahagia yang telah kau bawa ke Surga.
Ayah tak banyak yang ku tulis tentangmu.
Aku rindu dan teringat semua tentangmu, semoga engkau mendoakanku dari Surga.
Sampaikan juga salamku untuk ibu di surga.
Titip rindu untuk Tuhan.
Untuk Ibu…..
Di pundakmu ada tumpukan emas tak terhitung jumlahnya.
Pada bibirmu ada kobaran api dan bara yang siap membakar jiwa.
Di matamu menyimpan kisah yang tak terhitung banyaknya.
Pada setiap butir bening yang terjatuh dari matamu ada senyum dan duka juga tak terhitung banyaknya.
Untuk ibu...dan salam manis untuk Surga
Tetes air matamu…..
Air matanya menetes pada pundakku,
Setiap kali matahari terbenam, meski aku tak pernah bertanya, mengapa?
Tapi ia selalu bercerita, tentang usianya yang telah menjadi tua.