MENUNGGU WAKTUOleh Syifa Rahmatika
Di saat hari berlalu
Saat sang langit menoreh biru
Di mana ku tutup semua yang lalu
Dan membuka lembaran baru
Ku kepalkan hatiku
Hingga ia sekeras batu
Dimana tertoreh luka membeku
Karena dia di masa lalu
Hingga suatu hari yang baru
Dia datang menghampiriku
Bukan!
Bukan dia sang masa lalu
Tapi dia yang mengingatkanku
Mengingatkanku padanya
Dengan tidak sopannya dia mendobrak memoriku
Mengingatkanku pada sang masa lalu
Membuka luka yang telah lama membeku
Sungguh!
Aku sangat membencinya!
Ku tau dia tak bersalah
Tapi dia membuatku jadi serba salah
Lembaran langit tertutup biru sempurna
Disaat itu juga, saat sang langit mulai kelabu
Kelabu dalam hari hari sendu
Dia mengubah segalanya
Dia benar benar merubah segalanya
Dia menorehkan canda yang menyentuh jiwa
Dia umbarkan tawa bahagia
Oh Tuhan, apakah ini semua karma?
Aku membencinya hanya kemiripannya
Dengan sang masa lalu
Tapi, dia juga yang membuatku bangkit
Akan perih yang menderu
Dia juga yang bisa membuatku hilang
Hilang ingatan akan masa lalu
Hanya dia yang selalu menemani hariku
Hanya dia yang mengobati segala kesedihanku
Oh Tuhan, ini memang karma
Aku takluk padanya
Dia menjadi canduku
Dia pelepas rinduku
Rindu yang menggelora
Membuncah dalam dada
Harus kuakui, aku mencintaimu
Ya, aku mencintaimu
Hanya namamu yang terpahat di hatiku
Hanya wajahmu yang terlukis di benakku
Sangat senang dan tak terhingga rasanya
Saat aku bertemu denganmu
Tapi aku rasa hampa bila tak ada kicauan darimu
Oh mengapa harus dirimu?
Maafkan aku pernah membencimu
Aku bahkan tak mengerti apa yang ada di otakku
Aku mencintaimu
Rasa itu terus berkembang, terud mekar dan melebar
Hingga kita, ah lebih tepatnya kau sadar
Akan jurang yang memisahkan kita
Jurang itu seakan mengatakan "lupakan segalanya!"
"Semuanya kembali normal, semuanya."
Kutipan kata itu seakan menikamku
Menghujamku tanpa henti
Kita benar benar asing sejak itu
Apa arti semua kata katamu?
Begitu kejamnya kah kau padaku?
Aku tahu, bila kita bersatu
Jurang itu semakin lebar tak menentu
Tapi aku tahu, hati tak mudah berubah
Aku tetap merasakan hatimu tetap untukku
Sejenak kita lupakan jurang pemisah
Dan pergi bersama
Walaupun semua terasa berbeda
Aku tetap tak akan mengubah perasaanku
Kita asing, tapi akrab
Kita jauh, tapi dekat
Kita menentang, namun mengiyakan
Itulah kita sekarang
Tapi aku tak peduli
Aku tetap tak peduli
Aku tetap mencintaimu
Aku tak mudah berubah
Dan aku tahu kau pun begitu
Kata katamu polosmu cukup membuktikanku
Kita hanya perlu menunggu waktu
Kau tahu?
Aku selalu menyebut namamu
Dalam ucapan, kalimat, bahkan doa ku
Kau terlalu penting bagiku
Dan sekali lagi,
Kita hanya perlu menunggu waktu.