KERTASOleh Ruribusuk
Aku seperti kertas usang.
Dibuang dan disingkirkan.
Waktuku sangat membosankan.
Tong sampah adalah bagian mewah untuk rumah.
Aku disobek sampai tak terpakai.
Maknaku tak dihiraukan.
Dipandang hanya sebagai sampah yang menjijikan.
Semua orang mengucap benci karena aku kotor.
Tapi sebagaian orang berkata aku bernilai seni tinggi.
Aku tidak sadar karena belum ada goresan di dalam tubuhku.
Menghayal aku adalah sebuah pedang tajam yang siap menikam.
Berfikir aku adalah sebuah nuklir yang siap meracuni semua orang.
Tapi dibawah kesadaran aku hanya sebuah kertas yang disobek keadaan.
Ibuku pohon dihutan.
Dan ayahku sebuah industri yang mengancam.
Seolah kenyataan berbicara aku adalah sebuah kertas yang berada dalam tong sampah.