PUPUS
Oleh Wisnu Guntur Samudra
Tutur jujur bersimbah siur
Tatkala gunung membumbung
Hingar bingar insani beterbangan
Melesat albanat hingga penat
Perigi unjuk gigi berduri sendi
Jemari lelah tak tentu arah
Bermain
Libas sana – sini
Berpuluh puluh sampai berpeluh
Mendiang si abang sambil meregang
Tidur
Bersenyum manis
Bukan serigala
Atau singa
Bujur timur bersua bujur barat
Lintang utara berujung lintang selatan
Berpusing haluan lintas khatulistiwa
Sulur hati melilit berjilid – jilid
Terikat kelat di ujung sana
Bak terkungkung sambil bertinggung
Gemulai membelai sambil merajuk
Ibu merah padam
Tersipu malu
Rona pipi silih berganti
Seiring sirnanya waktu
Berniat dia tuk berdua
Namun tak bisa
Hidup ini memang realita
Yang kelam tiada kekal