SAJAK YANG TAK TERSELESAIKANOleh Farid Rachman
Kuremas kertas yang kugenggam
Menjadi remasan kesekian ratus yang kubuat
Dan kubuang kertas itu bersama dengan kertas yang lain
Kemudian, aku berdiri
Kulangkahkan kaki-kaki ini keluar ruangan
Namun udara serasa sama
Tangan ini terasa dingin
Jari-jariku gemetar
Beberapa kepingan kaca tercecer diatas keramik putih
Tak jauh dari sana
Sebuah kertas seolah bersinar terkena pantulan cahaya
Aku melihatnya, dadaku terasa sesak
Namun, itulah yang kuinginkan
Seorang wanita bergaun biru tersenyum disana
Ia seolah melihatku, dan berkata
“semua akan baik-baik saja”
Aku memeluk kertas itu
Pikiranku melayang
Aku bisa merasakan kehangatannya
Namun, udara tetap dingin seperti sebelumnya
Semua ini seperti mimpi
Mimpi buruk yang menjadi nyata
Semua seolah tak nyata
Namun senyummu mengatakan yang sebenarnya
Aku menangis
Dadaku seolah semakin sempit hingga ku sulit bernafas
Aku membawa foto itu
Meletakkannya diatas mejaku
Perlahan, aku naik keatas kursi
Kesedihan, amarah, dan keputusasaan
Seolah hanya semua itu yang kurasakan sekarang
“aku merindukanmu”
“dan dengan seutas tali ini, kita akan kembali bertemu”
Tak ada jeritan
Tak ada rasa sakit
Hanya kesedihan
Bersama ratusan sajak yang tak terselesaikan
Yang kutinggalkan disini