LARAOleh Agustina Pradjaningsih
Pertemuan pertama,
menimbulkan banyak rasa tak terungkap.
Pertemuan kedua,
menimbulkan percik-percik rindu
Seperti pertemuan antara Dinda dan Rama dalam Zora.
Hari hari kita lalui.
Selalu dengan sapa dan canda
Timbul banyak inspirasi.
Tiada hari tanpa rasa ingin tahu
Tiada hari tanpa rasa rindu
Waktu berjalan perlahan,
dan semakin lama semakin cepat berputar.
Indah dalam hasrat tak tersentuh.
Dalam bingkai dekat tapi jauh.
Sejalan dengan waktu,
akhirnya naluriku berkata
Bahwa semuanya bukan untukku.
Itu terlihat dalam menapak jejak.
Tanpa jawab tapi sejalan dengan logikaku.
Aku hanya bisa berucap :
Maafkanku dan terimakasihku padamu.
Dan terpikir olehku :
Jika akhirnya menjadi lara,
Akan kutiadakan pertemuan dengan mu
SDA, 7 Maret 2015
---
No. Urut : 8024
Tanggal Kirim : 07/03/2015 16:49:50