KAMBOJA TERAKHIROleh Imro'atul Lathifah Hasanah
Mentari mulai pudar
Titik-titik cahaya tak terpancar
Gelap pekat mulai menebar
Tatkala kalbu setengah terbakar
Mendung berbisik
Hujan merintik
"Hai tidaklah kau lihat itu?"
"Ya, disana dia terpaku."
Rinai bening berjatuhan
Menimpa gadis kerudung hitam
Angin menyapa pada sang malam
"Tidakah kau tampakan pelita kepadanya?"
"Jika kelabu tak menghadang kan ku panggil sang dewi malam"
Terpa angin tembus hujan
Gadis kecil terhujam
Tahan derita nestapa mendalam
Kenanga di pelupuk mata
tak lagi nampak di depannya
Berganti kamboja
Luruh satu per satu mahkotanya
Terdengar rintihan tertahan
"Ayah bunda tak pernah paham."
Tersimpuh separuh terduduk
Diam kelam tertunduk
"Allah
rabby, tuhan semesta alam.. sandaran hambamu sekalian.. haruskah aku
terlelap disini? bersama tanah basah tergunduk nisan?"
Datanglah seorang berperangai seram
Jubah hitam bertudung
Besar gagah tak terbungkuk
"Kaukah penjemputku?"
Kilat siluet menerpanya
Degup jantung tak terelakan
Gemetarlah kaki dan tangan
Ucapan syahadah terbata
Mata terpejam
Bibir bergetaran
Butiran bening semakin deras berjatuhan
Daun kepada dahan
Tercabik derasnya hujan
Dibukalah matanya perlahan
Tak nampak lagi pemuda hitam
Tertatih langkah perlahan
Pulang ke pangkuan
Namun Dia tak mengizinkan
Makhluk besi menghantam
Keranda suci mengantarkan
Beriring tahlil tak terhentikan