POTRET BERDARAH
Oleh Ahmad Ridwan .P
Saat redup di sepanjang koridor
Kelelawarpun kembali terlelap
Meringkuk hangat di dalam kelam
Bbersama malam
Potret di jendela yang tak berdaun itu
Seakan mengerti apa yang terjadi
Setelah malam berpusar dalam lonceng
Bersama tengkorak yang terserak di bawahnya
Potret di jendela yang tak berbingkai itu
Seakan melihat apa yang tertulis di sisinya
Lukisan darah yang terciprat 100 tahun silam
Lukisan tentang pembantaian massal
Potret di jendela yang tak berkaca itu
Menjadi korban dan saksi bisu
Yang menatap nyalang
Dan lepas terbang
Potret itu berlumuran darah
Tak sudi mengenang prahara
Prahara saat sekujur tubuhnya digerayangi