BROMO MENJELANG FAJAR
Oleh Nia Samsihono
Antara Semeru dan gunung Batok
Kawahmu mengepulkan asap putih
Tipis menabiri alam di antara ancala*
Bulatan mentari menjadi tatapan
Sesekali harum kopi dan teh yang menguar
Dan letupan kayu-kayu yang terbakar menjadi unggun
Menghangati jiwaku mengalirkan bahagia yang menyapa fajar
Antara langit dan bentala
Derap kuda dan gigil tubuh menyatu
Lembah dan kaldera menampilkan cerita
Bunga edelweis yang mengembang beku
Ada kilat cinta di antara tatapan
Duh, hatiku
Mengapa berdenyut pedih
Saat menikmati karunia Tuhan
Masih ada kenangan tentangmu yang terbang tertiup angin pagi
Pura yang tenggelam dalam lautan pasir
Menyadarkan keberadaan-Mu
Bromo, 10 Agustus 2013
Catatan:
*Ancala: gunung