MISTERI KATA SENDI
Oleh Syukur Budiardjo
Para koruptor membangun misteri dengan kata sandi
agar skenario dapat dilaksanakan tanpa diketahui
hingga aparat penegak hukum menjadi tersesat
sulit mengungkap kasus korupsi yang penuh siasat.
Mereka tahu bahwa pembicaraannya telah disadap
karena itu kata yang terucap layaknya perlu disulap.
Kata-kata berlaga hingga maknanya bersayap
berusaha mengelabuhi hingga arti sulit ditangkap.
Tapi aparat penegak hukum tak putus asa mengurai
lalu makna atau arti sesungguhnya dapat dicapai.
Beragam kata sandi terbuka maksudnya kemudian
hingga koruptor tak memiliki banyak lagi alasan.
Apel washington atau apel malang yang terkatakan
adalah dollar Amerika atau rupiah yang dimaksudkan.
Yang ditransfer ke rekening bank tanpa sungkan-sungkan
atau dimasukkan ke dalam kardus bergambar durian.
Berikutnya ada daging busuk, kebugaran, dan penyanyi.
Lalu ketua besar, pelumas, semangka, dan santri.
Juga pesantren, pengajian, anak jin, ustaz, dan kiai.
Semuanya diumbar untuk sekadar mengelabuhi.
Masih ada juga pak lurah, maktab, luwak, dan durian.
Kemudian pustun, vitamin onta, baju, atau tailor.
Yang berlanjut dengan ibu artis, bos besar, dan rektor.
Semuanya diumbar untuk menyamarkan kenyataan.
Meski koruptor membangun misteri dengan kata sandi,
maksud mereka sebenarnya akhirnya ketahuan juga.
Karena mereka senantiasa merampok uang negara,
dengan menyelewengkan amanat rakyat yang dimiliki.
Jakarta, 02 Desember 2013
----
No. Urut : 13.459
Tanggal Kirim : 02/12/2013 17:55:50