KOTAKU MATI DITELAN KEMUNAFIKANOleh Diana Sri Suryani
Apa yang salah dari tanya para pemikul harapan?
Apa yang sebenarnya kau cari di ranah siliwangi ini?
Tidakkah engkau menghitung, berapa banyak tanda tanya yang mereka lontarkan?
Atau berpura-pura tulikah engkau?
Oh sang sutradara keadilan...
Kau sembunyikan dimana kota-ku yang dulu?
Kau gantikan dengan apa marhamahnya kotaku ini?
Aku mencintai setiap detail kota ini
Inilah kotaku, tanah airku yang tak pernah pilu
Jeritan kotaku tak pernah ia keluarkan
Hanya diam, menganggukan setiap perkataan sang sutradara
Aku merindukan kota indah yang dulu...
Tanah yang menjadi saksi dari tumpah darah siliwangi
tanah yang menjadi bukti kegagahan raja siliwangi
Tuan, sang pemegang keadilan
Kembalikan keindahan tanahku ini
Yang menjanjikan sejuta kedamaian
Yang menjanjikan beribu keadilan
Aku mencintai kota ini
Yang menjadi saksi setiap tetes keringat yang aku keluarkan
Yang tak pernah menertawakanku ketika air mataku jatuh
Aku merindukan keindahan surgawi di kota ini
Oh sang sutradara keadilan
Dengan cara apa kau menjawab setiap tanya itu?
Sampai berapa paragraf hingga tanda tanya itu menemukan titik?
Lalu, bisakah kau berhenti bernafsu akan kekuasaan?