ORASI KORUPTOROleh Syukur Budiardjo
koruptor kelas hiu menyampaikan orasi
di hadapan mahasiswa dengan berapi-api.
Di depan podium di ruang auditorium sebuah universitas
berbicara lantang dengan sangat antusias.
Koruptor kelas hiu itu adalah pejabat negara
yanjg tampak elegan dan berwibawa.
Ia ketua partai politik flamboyan
yang berkantor di gedung parlemen Senayan.
Di hadapan ratusan pendengar
ia berorasi tentang integritas yang kekar
yang nilainya tentu tak bisa lagi ditawar
hingga kita menjadi manusia yang benar.
"Saudara-saudara mahasiswa tercinta,
Kita harus mengamalkan nilai kejujuran!
Karena berlandaskan nilai demikian
segala rancangan akan menjadi kenyataan."
(di dalam hati pejabat negara ini
ia geli dan tertawa sendiri
karena apa yang baru saja diucapkan
hanya sebatas omongan
karena nihil perbuatan)
"Dengan menjunjung tinggi integritas
kemudian mengamalkannya dalam realitas
insya Allah kita menjadi manusia yang berkualitas
hingga kita menjadi bangsa yang berkelas!'
(lagi-lagi ketua partai pilitik ini
geli dan tertawa dalam hati
karena ucapannya cuma manis di bibir
sedangkan perbuatannya seperti vampir)
"Saudara-saudara mahasiswa tercinta,
Kita harus menghindari plagiarisme
hingga kita menghasilkan penelitian yang berguna
diwarnai semangat idealisme yang prima!"
(pejabat negara ini masih geli
dan tertawa di dalam hati
karena gelar doktor yang disandangnya
dibeli dari perguruan tinggi kaki lima)
"Saudara-saudara mahasiswa tercinta,
Hingga di sini saja orasi saya.
Semoga kita dapat menerapkan nilai kejujuran
dalam setiap aspek kehidupan."
(ketua partai politik ini lalu turun dari mimbar
dengan mata-mata berbinar-binar
karena aplaus hadirin yang menggelegar)
Sementara itu, seorang mahasiswa di pojok ruang
pikirannya menerawang karena diliputi bimbang.
Ia berkata lirih, "Munafik!"
sambil matanya mendelik.
Jakarta, 20 November 2013