JERITAN KEKUMUHANOleh Agung Yoga Saputra
Pernahkah kau lihat?
Jera seorang rakyat.
Yang menetap dikekumuhan pinggir kota,
Debu beradu dengan derasnya keringat.
Lelah menunggu sesuap nasi anak cucu.
Tak henti, tak berhenti..
Walau kobaran sang matahari,membakar tenaga hingga susah berdiri.
Mereka yang berderajat, Apakah mengerti arti kemanusiaan yang telah tergores dikepala?
Tidak, Sekali lagi tidak !
Kemanusiaan yang seharusnya diberikan, tetapi digunakan untuk menumpuk kertas demi diri sendiri.
Kami mengerti, sangat mengerti.
bahwa mereka tidak peduli.
Walau kelihatan bodohnya kami,
Itu hanya mata saja tak dengan hati.
Kini doa dan harap saja,
Yang bisa kami nanti.
Ya allah, sang jagad bumi.
Hanya Engkaulah yang mengerti isi hati kami, masyarakat kumuh pinggiran kota ini.