GERIMISOleh Yusi Nur Khumala Wahyuningrum
Tak terasa tiba-tiba dingin menusuk kulitku.
Tercium aroma air dan tanah menjadi satu.
Tak lama Gerimis Hujan membasahi jendela kamarku.
Mengenang saat-saat pedih itu.
Gerimis kecewa yang selalu menemaniku.
Saat aku tengah mengingatmu.
Datanglah berbagai Gerimis Hati.
Saat aku tengah lelah mencari.
Saat aku tengah lelah menanti.
Dalam heningnya malam aku berdo’a.
Serta di temani oleh Gerimis Air Mata.
Aku meminta pada Yang Maha Kuasa.
Pada akhirnya kini tlah ku temukan.
Seseorang yang kan menjaga jiwa dan raga.
Selamanya akan menjadi Gerimis Bahagia.