TENTANG DIAOleh Si Dungu
Tergambar dibenaku, kesederhanaan yg dibalut celana jeans, dan kaus berlengan biru.
Teringat olehku, geraian rambut yang terikat bak ekor kuda, serta senyum polos tanpa rona lipstik yang memerah.
Tertanam dikhayalku, tawa kecil siperiang yang terpasung dalam liku hidup bak belenggu kayu yang mengikat.
Terbesit di otakku, seorang malaikat tanpa sayap, tanpa cahaya, tanpa kharisma, hanya tertinggal ketulusan dan kepatuhan untuk tuannya.
Terpapar dimataku, sosok lemah namun seteguh karang, sosok lembut namun sekeras tulang, sosok tumpul namun setajam parang, sosok jinak namun sulit dipegang.
Tersaji dihadapanku, Si tunggal yg tersesat dalam gelap, merangkak demi menuju cahaya yang kian terang, demi menuju ruang yang kian lapang, demi menuju hari yang kian berarti.
Terlakon di indraku, pendrama beraneka rupa, terlatih untuk peran lara, peran suka, peran benci, peran cinta, peran baik, peran jahat, peran tangis, peran tawa, namun tak terlatih untuk peran bahagia.
Tersirat di lamunku, wanita lunglai yg tetap berdiri demi dua tangan peri kecil yang menyebutnya bunda, dua wajah renta yang menyayanginya tanpa balas. Demi tuhannya yang teramat sangat mengasihi hidupnya.
Terbangun dalam sadarku, kisahmu terlalu istimewa untuk terlupa, air matamu terlalu manis untuk diseka, doa mu terlalu suci untuk ternoda, tawamu terlalu merdu untuk terhapus.
Tuhanku, maha kasih dirimu, maha sayang dirimu, maha besar dirimu, bimbinglah hambaMu, jangan lepaskan genggaman dari hambaMu, lindungilah hambaMu, sucikan hambaMu, mudahkan dan terangkanlah jalan hambaMu. Karna dia yg bertahan dalam ujiMu.
Minggu, 22/9/13 1:11