PULANG
Oleh Pradita
Ayam jantan berkokok bersambung-sambung
menggema subuh yang masih berkabung
pada lampu jalan yang temaram
pada kabut yang carut marut membelai jalan
bekas tabrakan semalam
Langkah kaki berhamburan
keranda pucat terbaring lesu
menangis di depan jenazah
saat menempuh kegelapan
linglung tak temukan
jalan ke kuburan
Kembang-kembang berserakan
di atas tanah makam
riuh lalulalang kian menghilang
Tujuh langkah
kepergiannya dengan lapang
mengantarku dalam liang