SAJAKKU
Oleh Effy Alfi'atin Berliana
Selembar sajak melayang diatas pasir putih
Tercipta dari tangan – tangan mungil malaikat
Mekar bagai mawar ketika air mata langit tengah menembangkan senandung jiwa pada ranting yang kering
Terbang diatas kota kelahiranku
Ketika matahari telah pingsan dilangit Baitlahem
Sejauh itukah sajakku berkelana ?
Selembar sajak melayang jauh tanpa arah dan tujuan yang pasti
Hanya mengikuti kemana nafas alam menghembuskan sayapnya
Entah kemana
Mungkin menuju istana langit
Selembar sajak yang telah mengeras
Terkubur seperti kisah – kisah purba yang membeku dalam fosil – fosil jiwa
Begitulah sajakku menjelma
Ia lebih wangi ketimbang melati
Apakah lidah akan memperbudakku untuk menyanyikan lagu – lagu cinta ?
Ia lebih indah dari rahasia anak dara
Apakah Almasih mampu menyanyikannya ?
Apakah Sulaiman juga mampu menyenandungkannya ?
Ketika selembar sajaknya diterbangkan burung Hud-Hud menuju negeri Ratu Balqis
Ia bagai anggur beracun yang melahirkan benih – benih kepercayaan
Dengarkanlah olehmu wahai manusia
Inilah nyanyian cinta
Ketika selembar sajakku mengembara seperti ruh – ruh Tuhan
Terbang bersama awan kelam menuju surga tujuan cintaku
Disanalah sajakku berbaring