DI PANTAI LOVINA
Oleh I Putu Supartika
Aku berdiri penuh teka-teki
Dalam perjalanan mengarungi pasir yang berbatu
Dengan segera kulepas kepenatan jiwa kelesuan di raga
Kuhempaskan belenggu di rasa-rasa lewat angin yang berdesir lesu
Ombak lunglai menahan belenggu di tengah deras air laut
Dan hijau nyiur melambai menyapaku
Karena di sini, di Lovina
Aku melepas lelah
Merekah angan-angan
Mencari makna jalan yang berbatu
Mengubur kelam mimpi di beranda rumahku
Saat malam, kerlip lampu dari villa-villa megah merona bagai mawar kuning
Membawa hawa merapat di tengah riak air laut
Gadis-gadis belia tertunduk menatap wajahnya dalam gelap
Dan cahaya putih seindah mawar putih memancar
Dari wajah seorang gadis muda tatkala bersenda di bawah bulan purnama
Hatiku terpukau terpaut dalam nyanyian cinta
Sementara ombak enggan untuk pulang ke peraduan malamnya
Nyanyian malam bersautan saling menyapa
Aku asing di daerah ini
Aku tak dikenal di sini
Dan wajahku bukan warna-warna di daerah ini
Yang selalu bertengger dan meraup hidup di sini
Tapi, aku sama dengan air laut di sini
Di pantai Lovina
Yang tak tau apa-apa, dan dibawa arus hingga ke sini
Bagi mereka aku tak di kenal
Dari mana aku dibawa hingga tepat berdiri di atas pasir ini
Aku sungguh asing dan tak di kenal
Saat pagi mentari terbangun
Ia merenges di balik dedaunan, dan berselimut awan
Ombak yang nakal mengejek dan menertawakannya
Tapi, banyak yang suka pada matahari bila ia baru bangun
Padahal ia belum mandi dan masih bau badan
Anak kecil bersama ibunya berlari-lari kecil
Menikmati dunia yang kecil di sini
Karena ia yang baru merasakan keindahan
Karena ia ingin bermanja
Di Lovina
Lovina yang tak akan pudar dari zaman ke zaman
Dari waktu ke waktu
Dari hari ke hari
Maka ia harus dinikmati dan dirasakan
Para touris berjemur tak jemu-jemu
Merasakan bara api matahari yang manja
Tawa kecil dari bibir merahnya berwarna tatkala ia bercanda
Memadu keceriaan meraup kepuasan
Dan mendamaikan hati yang resah
Ia rebahkan tubuh kecilnya
Dan nikmati tumpukan pasir
Dikala siang
Dikala ombak masih tak lelah untuk melompat dan menggulungkan tubuhnya
Aku berlari mengejar ombak dan merengkuhnya
Angin menerpa pasir dan membawanya ke surga
Perlombaan semakin sengit antara ombak dan waktu untuk mencapai kemenangan
Dan pertempuran mereka tak akan pernah sirna sepanjang zaman
Selama siang menjadi malam, dan malam menjadi siang
Esok hari mentari kembali menyembul di ufuk timur
Ombak masih berdebur di Lovina
Waktu pun akan berjalan seperti biasa
Di sini di pantai Lovina
Di Singaraja yang indah
Aku berlari mengisi sisa kesepianku
Merapikan rasa yang kalut dan menyusunnya menjadi tumpukan rapi
Singaraja, 31 Maret 2013