DIATAS ASPALOleh Wahyu Dwi Septiaji
Menerawang dalam kepulan asap,.
Menatap tajam ditengah Kebisingan,.
Cucuran Keringat itu semangat,.
Panas dahaga cambukan tekad ,.
Sedikit lengah,. petaka mendekat,.
Jikalau lancang,. nyawa terancam,.
Sesaat harus tersendat,.
Dikala sang merah telah menghadang,.
Diampun bukan jadi istirahat,.
Namun ketersiksaan menanti sang hijau datang,.
Di titik terentu merasa was was,.
Kala aparat bersiap mencari mangsa,.
Sekali tertekam uang terancam,.
Dan melayang jika damai menjadi pilihan,.
Sepetik realita orang biasa,.
Yang mengarungi jalanan tanpa kawalan,.
Tak seperti pejabat bermobil dinas,.
Yang selalu berjalan di tengah kawalan,
Sesekali malah membuat sengsara,.
Dengan tega menutup jalan,.
Dan tertawa diatas penderitaan,.
Kau tampak begitu diutamakan,.
Skalipun dibandingkan dengan mobil ambulans,.
Yang mengangkut nyawa orang sekarat,
Bagai dua mata sisi cara kita mengarungi jalanan,.
Walau itu diatas aspal yang sama,.